Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, tak mau banyak bicara ketika diminta klarifikasi oleh awak media perihal tudingan adanya skenario pengaturan gelar juara di kompetisi Liga 1 2018.
Tudingan itu meluncur langsung dari Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Teddy Tjahyono, beberapa waktu lalu.
Melalui akun twitter pribadinya Teddy melontarkan pertanyaan yang menohok publik sepakbola nasional.
"Memasuki pekan ke-28, semakin penasaran saja. Ingin melihat apakah skenario itu benar?," cuit Teddy dalam akunnya, @teddy_tjahyono.
Seperti dilansir bola.net (01/11/2018), Joko Driyono bungkam saat disinggung cuitan bos Persib tersebut.
Secara singkat pria yang akrab disapa Jokdri itu malah memberi jawaban yang tak mencerminkan tanggung jawabnya sebagai pemangku federasi sepakbola Indonesia.
"Saya mau main bola (dulu),"
ujar Joko ketika ditemui di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Kamis (1/11).
Jawaban Jokdri tersebut jelas membuat muak masyarakat pecinta si kulit bundar tanah air, khususnya Bobotoh Persib.
Bagaimana tidak, sebagai salah satu petinggi PSSI, Jokdri seharusnya bisa memberi pernyataan gamblang menyangkut isu yang mengotori sportivitas kompetisi sepakbola kasta tertinggi negeri ini, bukannya malah mementingkan 'main bola' terlebih dahulu.
Jika memang tudingan Teddy Tjahyono salah, Jokdri wajib memaparkan bukti-bukti yang mendukung transparansi kompetisi Liga 1.
Namun, andaikan benar terjadi skenario di dalam ruangan, apa susahnya tinggal mengaku saja.
Isu tak sedap itu sendiri mencuat kuat ke permukaan pasca Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi kontroversial terhadap Persib Bandung.
Akibat tewasnya seorang suporter Persija Jakarta, sejumlah pilar inti Maung Bandung ikut terkena imbas hukuman larangan tampil. Hal itulah yang menjadi pertanyaan besar banyaj pihak.
Efek dari sanksi itu pun langsung terasa. Saat menaklukan Persija 3-2, Persib tengah memimpin klasemen sementara dengan disparitas 6 poin dari PSM Makassar di posisi kedua.
Lima pekan setelah Komdis PSSI 'bertindak', Maung Bandung limbung hingga terperosok di peringkat ketiga dengan selisih 4 poin dari pemuncak klasemen.