Langkah Persib Bandung untuk menggapai trofi juara musim ini bisa dikatakan hampir mustahil menyusul tren negatif pasca dijatuhi sanksi kontroversial Komisi Disiplin (Komdis) PSSI usai laga kontra Persija Jakarta, Minggu (23/9) silam
Bahkan Maung Bandung hanya mampu meraih 6 poin saja dari 9 laga terakhirnya. Teranyar, skuat asuhan Mario Gomez dipaksa bermain imbang 2-2 kala menghadapi Perseru Serui, Jumat (23/11) malam WIB, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, seperti dilansir tribunnews.com (24/11/2018).
Mengingat Liga 1 2018 hanya tinggal menyisakan dua laga saja, serta disparitas 5 angka antara Persib dengan PSM Makassar sebagai pemuncak klasemen sementara, ditambah keuntungan Juku Eja yang masih menyimpan satu pertandingan lebih banyak, maka alangkah baiknya Maung Bandung mulai berbenah menyambut kompetisi tahun depan.
Salah satunya adalah mengevaluasi pemain yang layak dipertahankan dan wajib dibuang. Kebijakan ini harus dilakukan jika Persib ingin menjadi yang terbaik pada musim mendatang.
Berikut 5 pilar Maung Bandung yang sudah seharusnya dicoret dari daftar skuat Liga 1 2019.
1. Toni Sucipto
Sosok Toni Sucipto sudah cukup lama menghiasi deretan punggawa Persib. Bek sayap 32 tahun tersebut bergabung bersama Maung Bandung sejak musim 2011/12. Toni bahkan turut serta membawa Persib mengangkat trofi ISL 2014.
Namun, dalam dua musim terakhir performa Toncip terlihat kian menurun. Posisinya musim ini bahkan sempat lama tergeser Ardi Idrus sebagai bek kiri. Jelang berakhirnya Liga 1 2018, Gomez mulai kembali menempatkan namanya di daftar starting eleven.
Akan tetapi hal itu malah menambah keyakinan jika Toncip memang layak didepak Persib musim depan. Pasalnya, ia kerap melakukan blunder yang membahayakan pertahanan Persib.
2. Victor Ignonefo
Bek naturaliasi kelahiran Nigeria tersebut sebetulnya cukup apik mengawal jantung pertahanan Persib, setidaknya hingga paruh pertama musim ini. Bahkan menurut data flashscore (24/11/2018), dari 25 penampilan bersama Persib di Liga 1 2018, Igbonefo hanya mendapat 1 kartu kuning. Fakta itu menunjukan apabila Victor terbilang pemain bertahan yang 'bersih'.
Hanya saja performa bek 33 tahun tak bisa disebut stabil. Beberapa kali blunder fatal Igbonefo membuat gawang Persib harus kebobolan di saat krusial. Hal inilah yang membuat sebagian besar Bobotoh menilai jika Maung Bandung harus mencari figur bek tengah lebih mumpuni guna menemani Bojan Malisic musim depan.
3. Airlangga Sucipto
Tak ada nama pemain yang paling ingin dilihat Bobotoh pergi musim depan selain Airlangga Sucipto. Kedatangannya di awal musim lalu langsung memunculkan stigma negatif dari suporter fanatik Maung Bandung tersebut.
Keraguan Bobotoh akhirnya terbukti benar. Ronggo hampir dikatakan tak mempunyai kontribusi musim ini. Dari 6 kali kesempatan bermain yang dipercayakan kepadanya, tak sekalipun striker 33 tahun menciptakan assist apalagi gol.
Lebih menyedihkan lagi, stempel pemain pembawa sial pun dialamatkan terhadap dirinya. Hal ini didasarkan pada fakta Persib selalu kalah setiap kali Airlangga Sucipto diturunkan.
4. Eka Ramdani
Setali tiga uang dengan Airlangga Sucipto, nama Eka Ramdani sudah kadung dicap membawa apes oleh Bobotoh. Meski tak separah Ronggo, namun situasi Persib 'anehnya' selalu berbalik di saat Eka dimasukan.
Contohnya terbarunya ketika Maung Bandung akhirnya gagal menang melawan Perseru Serui di laga pekan ke-32 Liga 1 2018. Tak lama setelah Ebol masuk, Perseru malah mampu mencuri gol penyama kedudukan
Performanya pun sangat jauh dari harapan. Usia yang sudah memasuki 34 tahun membuat pergerakannya begitu lamban.
Bagaimana dengan kontribusinya? 0 gol dan 0 assist dari 11 laga bersama Persib musim ini. Sungguh terlalu jika Eka Ramdani masih dipertahankan musim depan
5. Oh In-kyun
Gelandang berpaspor Korea Selatan tersebut sesungguhnya cukup disayangkan untuk dilepas Persib musim mendatang. Torehan 3 gol dan 2 assist dari 25 penampilan musim ini terbilang tak terlalu buruk.
Apalagi Oh In-kyun termasuk pemain yang berkontribusi aktif dalam pencapaian Maung Bandung menempati posisi tiga besar klasemen sementara sejauh ini. Pergerakannya pun kerap kali merepotkan barisan pertahanan lawan.
Namun, faktor usia dan sisi emosional yang cenderung labil membuat Persib sebaiknya mencari figur playmaker lain yang lebih flamboyan seperti sosok Firman Utina.
Koleksi 7 kartu kuning dalam semusim bagi seorang gelandang menyerang tentu bukanlah sebuah catatan positif.
Baca Sumber
Mesothelioma is a rare type of cancer that develops in the pleura, a thin membrane that separates the lung from the chest wall. As it progresses along the membrane, it results in breathing difficulties, chest pain and fever. It usually occurs from prior exposure to asbestos, a type of mineral fiber used in the insulation industry. Less commonly, mesothelioma can also arise, less commonly, along the lining of the abdomen.
Mesothelioma, unlike other cancers, tends to grow mainly along the surface of the lung and other surfaces of the chest resulting in pain from invasion of nerves, and shortness of breath from compression of the lungs or restriction of lung expansion. Tumor nodules and fluid accumulates along the pleural space between the lung and the chest wall. Sometimes the growth of the tumor leads to fever. Though mesothelioma can spread to chest lymph nodes and invade into the lung, it is rare for it to spread to the rest of the body. Left untreated, mesothelioma worsens and can cause death.
Mesothelioma generally occurs in people who have previously been exposed to asbestos, sometimes 40 to 60 years prior to the diagnosis. In most cases, mesothelioma occurs at least 20 years after asbestos exposure. Those who get mesothelioma are usually exposed to higher levels of asbestos than those who get other asbestos-related disease, including lung scarring (fibrosis) and lung cancer.
Asbestos exposure: Asbestos is a mineral fiber that resists fire and heat, and has been used in insulation and fire retardant materials. Concerns over human safety appeared at the beginning of the 20th and its use was finally banned or tightly regulated in most countries 30 years ago. Most individuals who develop mesothelioma due to asbestos were exposed during their work, called an "occupational exposure". The typical occupations associated with exposure to asbestos include mining or milling, electricians, plumbers, pipe-fitters, insulators and even individuals who have remodeled older homes or lived with workers exposed to asbestos. Living in a house that contains asbestos is not generally considered to be a cause of mesothelioma when the asbestos is enclosed in walls and ceilings, and not directly breathed by individuals.
Smoking is not a risk factor for mesothelioma; however, quitting smoking is extremely important: asbestos exposure does not increase the risk of mesothelioma, but does increase the risk of lung cancer in general.
Other types of fibers, such as erionite, are thought to be responsible for mesothelioma, as well. Erionite has been identified in a specific region in Turkey called Cappadocia and is thought to be responsible for the high rate of mesotheliomas observed in that area.
Age: The risk of developing mesothelioma increases with age. This is due to the fact that it takes a long time for mesothelioma to develop after asbestos exposure, usually at least 20 years. This length of time from exposure to malignancy is called latency.
Other causes have been discovered, including prior radiation therapy, particularly in patients who have received high doses of radiation therapy to the chest for cancer, such as in the treatment of lymphoma, and certain rare genetic mutations. These causes are much less common than asbestos exposure.