Tren positif Persija Jakarta yang menang di empat pertandingan terakhir pada Oktober terhenti.
Kepastian tersebut setelah tim berjuluk Macan Kemayoran itu dicukur tuan rumah Persebaya Surabaya dengan skor 3-0 kala bermain di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (4/11/2018).
Gol dari Bajol Ijo –julukan Persebaya- di pertandingan itu dicetak oleh Fandi Eko Utomo saat laga baru berjalan dua menit, disusul Oktafianus Fernando (30’), dan Ferinando Pahabol (78’).
Memberondong tiga gol tanpa balas itu semakin menahbisakan Persebaya sebagai tim dengan penyerangan terbaik dengan mencetak 50 gol dari 29 pertandingan.
Sedangkan, Persija tetap memegang tim dengan pertahanan terbaik dengan 30 kebobolan dari 28 laga.
Lantas apa penyebab performa Persija menurun diawal bulan ini. Dilansir dari jawapos.com Pelatih Persija Jakarta Stefano ”Teco” Cugurra menyatakan, kekalahan yang didapat timnya tersebut karena kecolongan gol di menit-menit awal pertandingan.
Selain itu, dukungan publik tuan rumah juga dikatakannya cukup mempengaruhi semangat lawan. Mengenai absennya beberapa pilar seperti Riko Simanjuntak, dia menyebut hal tersebut juga cukup mempengaruhi.
Selain itu, Persija juga dijamu tidak baik oleh Panpel Persebaya. Diantaranya penyediaan kendaraan rantis yang tidak sesuai SOP. Juga sambutan oknum suporter Persebaya yang menyambut dengan sinis.
"Sesampai di stadion kami mendapat sambutan tidak baik. Kata-kata yang tidak pantas keluar dari oknum suporter Persebaya. Tidak hanya itu kami sempat menemukan beberapa oknum suporter Persebaya yang menunjukan jari tengah ke kami," keluh Sekretaris Persija, Rahmad Sumanjaya dilansir dari jawapos.com Minggu (4/11/2018)
