Penggunaan Uang Denda PSSI Terbongkar di Catatan Najwa, Ratu Tisha sampai Sebutkan Besarannya


Penggunaan uang denda yang dikenakan ke klub saat mendapatkan sanksi, menjadi pertanyaan yang diberikan untuk Sekjen PSSI, Ratu Tisha.

Selain menjelaskan penggunaan uang denda, Ratu Tisha pun memaparkan besaran uang denda yang diterima PSSI.

Komentar penggunaan uang denda tersebut disampaikan Sekjen PSSI, Ratu Tisha saat menjadi narasumber di acara Catatan Najwa, yang tayang di YouTube Najwa Shihab, Jumat (19/10/2018).

Mulanya, Najwa Shihab selaku pembawa acara memberikan pertanyaan dari warganet.

"Ada yang nitip tanya juga, namanya Defani, ke mana larinya uang denda Liga Indonesia?" ujar Najwa.

Ratu Tisha pun menjawab bahwa ada sejumlah kebutuhan di PSSI yang membutuhkan pembiayaan.

"Yang pertama pembiayaan untuk keseluruhan klub, pembinaan suporter juga terutama, operasional Timnas keseluruhan."

"PSSI itu bukan seperti dagang, beli ini terus digunain lagi untuk ini, bukan. Pengeluaran yang paling besar dikeluarkan PSSI adalah soal pembiayaan Timnas dan kompetisi antar klub di Liga. Kita ada pemasukan ada pengeluaran, pengeluaran PSSI dari mulai seluruhnya, dari mulai Timnas, dari mulai organisasi, pembiayaan member, kompetisi, paling besarnya kompetisi ditotal jadi satu."

"Pemasukan pun sama ada klub ada sponsorship jadi bukan itu dispesifikkan untuk ini tidak, jadi ini masuk ke dalam area pemasukan PSSI untuk membiayai keseluruhannya," ujar Ratu Tisha.


Tisha juga menambahkan bahwa denda yang selama ini masuk ke dalam pemasukan PSSI, hanya bisa menutup 1 persen, dari total keseluruhan pembiayaan yang harus dikeluarkan.

"Kalau kita total, (denda) itu hanya 1 persen dari pemasukan PSSI, untuk bisa membiayai. Karena memang, pengeluaran kita paling besar itu ada di Timnas dan kompetisi," ujarnya.

Najwa Shihab kembali mempertanyakan terkait uang denda.

Karena selain pertanyaan dari warganet, manajer Persib Bandung juga pernah mempertanyakan hal yang sama terkait larinya uang denda.

"Manajer Persib juga mempertanyakan itu," kata Najwa.

"Pasti. Karena itu, setiap kongres kita mesti present (utarakan)," jawab Tisha.

Selain memberikan penjelasan soal penggunaan uang denda, Ratu Tisha turut menyampaikan keluh kesahnya dalam acara Catatan Najwa.

Keluh kesah tersebut terkait upaya PSSI yang saat ini masih berusaha menutup utang-utang terdahulunya.

Tercatat, utang PSSI paling banyak ketika badan persepakbolaan nasional itu dibekukan oleh FIFA.

"Saya juga share betapa effortnya PSSI tahun ini untuk kita turning over utang-utang terdahulu, jadi ketika PSSI pertama kali masuk ada utang dari tahun 2011 bahkan, utamanya waktu kita dibekukan karena kita diberkukan banyak pemutusan kontrak yang harus diputus," ujar Tisha.

Sebelumnya pada kesempatan yang sama, Tisha juga memberikan jawaban saat PSSI dituding tidak adil, dalam memberikan sanksi kepada klub.

"Sebagian besar bertanya soal sanksi yang dikeluarkan PSSI yang dianggap sanksi itu tidak adil tapi juga tebang pilih, adakah komentar soal itu sanksi yang dijatuhkan PSSI terhadap Persib, ini bobotoh yang banyak bertanya soal itu," tanya Najwa.


Sekjen PSSI tersebut mengatakan, pihaknya telah menjalankan mekanisme sesuai aturan.

Ia pun membantah bahwa sanksi yang diberikan kepada Persib Bandung merupakan tebang pilih.

Karena, menurut Ratu Tisha, hal itu telah dibuktikan PSSI pada sanksi yang dianggap setara untuk Arema.

"Yang jelas mengenai tebang pilih hal itu sudah dibuktikan pada sanksi Arema kemarin yang cukup tegas sangat keras pada pelanggaran yang dilakukan walaupun tidak ada korban jiwa tapi tidak boleh tanpa penonton sampai akhir musim baik laga home maupun away," ujar Tisha.

Ia juga memberikan apresiasi pada suporter Arema yang menerima sanksi tersebut.

Serta berharap, suporter Persib Bandung atau Bobotoh juga demikian untuk klub mereka, yang saat ini sedang menjalani sanksi dari PSSI untuk bermain di luar Jawa.

"Apresiasi dari PSSI akan sikap (suporter Arema) kesatria yang berani berbuat berani bertanggung jawab dan saya pun yakin bobotoh pun seperti itu, berani berbuat berani bertanggung jawab, jadi tidak ada tebang pilih," tambahnya.

Tisha menganggap Bobotoh banyak mempertanyakan sanksi yang diberikan PSSI karena memiliki suporter yang banyak.

"Kalau kita tilik Persib memang memiliki basis suporter yang besar, tentunya ketika ada hal tentang mereka akan lebih sering diomongkan dibanding yang lain, tapi bukan berarti sanksi yang lain tidak pada tempatnya," ujar Ratu Tisha. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)

close